Kelas hidup, siswa
bersemangat??! Wooww… alangkah senangnya para guru yang mengajar dalam suasana
kelas dimana siswanya antusias mengikuti pelajaran. Tapi bagaimana jika suasana
ini berbalik 1800?? Tentu harus dipikirkan bagaimana cara membuat
suasana kelas tersebut agar bisa hidup. Awalnya telaah dalam proses belajar mengajar yang berisi beberapa
faktor yang menentukan keberhasilan. Salah satu faktor adalah faktor motivasi
siswa yang berpedoman pada konsep manajemen belajar menuju kepuasan siswa.
Konsep kepuasan siswa ini dapat ditempuh dengan jalan menghidupkan suasana
kelas. Dari sisi guru, terbayang berbagai materi yang harus tersampaikan kepada
siswa berbatas waktu. Dari sisi siswa, mereka bingung kenapa pelajaran ini
terkesan kurang menarik, monoton dan membuat mereka tidak kerasan di kelas.
PERAN GURU
Dewey dalam Davies (1986)
menyatakan belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan oleh siswa untuk
dirinya sendiri, oleh karena itu inisiatif untuk belajar harus berasal dari
siswa itu sendiri. Kedudukan guru sebagai pembimbing dan pengarah proses
belajar mengajar, dengan demikian siswa
didorong dan dimotivasi untuk belajar bagi dirinya sendiri. Sedangkan tugas
guru yang sebenarnya adalah menjamin para siswa menerima tanggung jawabnya
sendiri untuk belajar dengan mengembangkan sikap dan rasa antusiasme (Sopiatin,
2010:69). Bertolak dari hal inilah maka guru sebagai garda depan memerlukan
kreativitas menghidupkan suasana kelas agar siswa merasa kerasan mengikuti proses belajar mengajar.
Suasana kelas yang baik
harus diciptakan oleh guru agar terwujud interaksi edukatif yang baik. Misalnya
dalam hal menempatkan siswa di tempat duduknya, mengarahkan kegiatan belajar,
membantu siswa dan menghargai pendapat siswa yang kesemuanya ini disesuaikan
dengan prinsip-prinsip individualitas (Suryosubroto, 2002:164). Berdasarkan
pada seni mengajar yang berprinsip:
Guru harus mengetahui perlengkapan siswa
Guru harus mengenal siswa yang mereka ajar
Selain itu,
guru harus mengetahui bagaimana mengajar secara menarik (Sobel,2002:1)
Maka sebagian uraian
tugas guru tersebut merupakan point
penting dalam menunjang proses belajar mengajar. Guru berusaha menyempurnakan
ketrampilan dalam seni mengajar sehingga mampu menghidupkan suasana kelas.
MENGHIDUPKAN KELAS
Guru yang cermat
senantiasa berusaha memunculkan ide ataupun teknik baru untuk diterapkan di
kelas. Menghidupkan suasana kelas dapat ditempuh melalui beberapa cara, Pertama memulai pelajaran dengan cara
yang menarik. Cara yang menarik ini dimulai dengan memberikan pertanyaan yang
berupa tantangan sehingga siswa tertarik untuk diskusi pada awal pelajaran.
Contohnya dalam matematika dengan memberikan cerita pengantar awal tentang
matematikawan Paul Wolfskehl sebelum mempelajari tentang teorema Pythagoras
(Abdullah, Jawa Pos,15 Februari 2008).
Kedua gunakan alat peraga secara efektif. Misal dalam pokok bahasan statistik,
dengan mengestimasi panjang seutas tali yang direntangkan dan para siswa
disuruh untuk memperkirakan panjang tali tersebut dan mengumpulkan hasil
perkiraan tersebut berikut membuat tabel distribusi frekuensinya dan siakhiri
dengan menghitung mean, median dan modusnya. Agar suasana kelas makin hidup,
seutas tali tersebut dapat diletakkan dalam amplop tertutup dan baru dapat
dibuka setelah para siswa selesai mendiskusikan dan menganalisis data serta
memperkirakan panjang tali sebenarnya berdasarkan perkiraan –perkiraan yang
terkumpul. Suasana kelas diwarnai diskusi, kegembiraan dan juga keterkejutan
khususnya bagi siswa yang dijadikan sampel
untuk memperkirakan panjang tali tersebut.
Ketiga akhiri pelajaran dengan sesuatu yang istimewa. Selayang kalimat ini
tidaklah mudah untuk diikuti karena waktu yang tersedia juga terbatas. Akan
tetapi guru selalu berusaha agar siswa tertarik dan merasa sayang jika jam
pelajaran berakhir. Cara yang menarik untuk mengakhiri pelajaran dapat dengan
menggunakan Teka Teki. Siswa diberikan pertanyaan teka teki dan siswa diberi
waktu untuk menyelesaikannya misalnya satu hari atau satu minggu. Guru dapat
memberikan nilai tambah kepada siswa yang mengirimkan jawaban tercepat.
PENUTUP
Berbagai karakteristik
siswa menimbulkan berbagai karakteristik kelas, oleh karena itulah guru harus
pandai-pandai memilah teknik memotivasi siswa guna menghidupkan suasana kelas.
Memberikan pelajaran secara menarik dengan kesungguhan, penampilan yang
mengekspresikan ketertarikan pada materi pelajaran dan keyakinan dapat
memotivasi siswa adalah daya tarik yang terpenting dalam upaya menghidupkan
suasana kelas.
Referensi :
Hamzah,
Uno, 2007. Profesi Kependidikan.. Jakarta : Bumi Aksara.
Suryosubroto,
Drs, 2004. Manajemen Pendidikan di
Sekolah, Jakarta. Rineka Cipta.
Sopiatin,
Popi. 2010. Manajemen Berbasis Kepuasan
Siswa. Bogor : Ghalia Indonesia.
Max
Sobel and Evan, Teaching Mathematics,
1999. By Allyn and Bacon.