Jumat, 16 Februari 2018




Kelas hidup, siswa bersemangat??! Wooww… alangkah senangnya para guru yang mengajar dalam suasana kelas dimana siswanya antusias mengikuti pelajaran. Tapi bagaimana jika suasana ini berbalik 1800?? Tentu harus dipikirkan bagaimana cara membuat suasana kelas tersebut agar bisa hidup. Awalnya telaah dalam  proses belajar mengajar yang berisi beberapa faktor yang menentukan keberhasilan. Salah satu faktor adalah faktor motivasi siswa yang berpedoman pada konsep manajemen belajar menuju kepuasan siswa. Konsep kepuasan siswa ini dapat ditempuh dengan jalan menghidupkan suasana kelas. Dari sisi guru, terbayang berbagai materi yang harus tersampaikan kepada siswa berbatas waktu. Dari sisi siswa, mereka bingung kenapa pelajaran ini terkesan kurang menarik, monoton dan membuat mereka tidak kerasan di kelas.
PERAN GURU
Dewey dalam Davies (1986) menyatakan belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan oleh siswa untuk dirinya sendiri, oleh karena itu inisiatif untuk belajar harus berasal dari siswa itu sendiri. Kedudukan guru sebagai pembimbing dan pengarah proses belajar  mengajar, dengan demikian siswa didorong dan dimotivasi untuk belajar bagi dirinya sendiri. Sedangkan tugas guru yang sebenarnya adalah menjamin para siswa menerima tanggung jawabnya sendiri untuk belajar dengan mengembangkan sikap dan rasa antusiasme (Sopiatin, 2010:69). Bertolak dari hal inilah maka guru sebagai garda depan memerlukan kreativitas menghidupkan suasana kelas agar siswa merasa kerasan mengikuti proses belajar mengajar.
Suasana kelas yang baik harus diciptakan oleh guru agar terwujud interaksi edukatif yang baik. Misalnya dalam hal menempatkan siswa di tempat duduknya, mengarahkan kegiatan belajar, membantu siswa dan menghargai pendapat siswa yang kesemuanya ini disesuaikan dengan prinsip-prinsip individualitas (Suryosubroto, 2002:164). Berdasarkan pada seni mengajar yang berprinsip:
Guru harus mengetahui perlengkapan siswa
Guru harus mengenal siswa yang mereka ajar
Selain itu, guru harus mengetahui bagaimana mengajar secara menarik (Sobel,2002:1)


Maka sebagian uraian tugas guru tersebut merupakan point penting dalam menunjang proses belajar mengajar. Guru berusaha menyempurnakan ketrampilan dalam seni mengajar sehingga mampu menghidupkan suasana kelas.
MENGHIDUPKAN KELAS
Guru yang cermat senantiasa berusaha memunculkan ide ataupun teknik baru untuk diterapkan di kelas. Menghidupkan suasana kelas dapat ditempuh melalui beberapa cara, Pertama memulai pelajaran dengan cara yang menarik. Cara yang menarik ini dimulai dengan memberikan pertanyaan yang berupa tantangan sehingga siswa tertarik untuk diskusi pada awal pelajaran. Contohnya dalam matematika dengan memberikan cerita pengantar awal tentang matematikawan Paul Wolfskehl sebelum mempelajari tentang teorema Pythagoras (Abdullah, Jawa Pos,15 Februari 2008).
Kedua gunakan alat peraga secara efektif. Misal dalam pokok bahasan statistik, dengan mengestimasi panjang seutas tali yang direntangkan dan para siswa disuruh untuk memperkirakan panjang tali tersebut dan mengumpulkan hasil perkiraan tersebut berikut membuat tabel distribusi frekuensinya dan siakhiri dengan menghitung mean, median dan modusnya. Agar suasana kelas makin hidup, seutas tali tersebut dapat diletakkan dalam amplop tertutup dan baru dapat dibuka setelah para siswa selesai mendiskusikan dan menganalisis data serta memperkirakan panjang tali sebenarnya berdasarkan perkiraan –perkiraan yang terkumpul. Suasana kelas diwarnai diskusi, kegembiraan dan juga keterkejutan khususnya bagi siswa yang dijadikan sampel untuk memperkirakan panjang tali tersebut.
Ketiga akhiri pelajaran dengan sesuatu yang istimewa. Selayang kalimat ini tidaklah mudah untuk diikuti karena waktu yang tersedia juga terbatas. Akan tetapi guru selalu berusaha agar siswa tertarik dan merasa sayang jika jam pelajaran berakhir. Cara yang menarik untuk mengakhiri pelajaran dapat dengan menggunakan Teka Teki. Siswa diberikan pertanyaan teka teki dan siswa diberi waktu untuk menyelesaikannya misalnya satu hari atau satu minggu. Guru dapat memberikan nilai tambah kepada siswa yang mengirimkan jawaban tercepat.
PENUTUP
Berbagai karakteristik siswa menimbulkan berbagai karakteristik kelas, oleh karena itulah guru harus pandai-pandai memilah teknik memotivasi siswa guna menghidupkan suasana kelas. Memberikan pelajaran secara menarik dengan kesungguhan, penampilan yang mengekspresikan ketertarikan pada materi pelajaran dan keyakinan dapat memotivasi siswa adalah daya tarik yang terpenting dalam upaya menghidupkan suasana kelas.
Referensi :
Hamzah, Uno, 2007. Profesi Kependidikan.. Jakarta : Bumi Aksara.
Suryosubroto, Drs, 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta. Rineka Cipta.
Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor : Ghalia Indonesia.
Max Sobel and Evan, Teaching Mathematics, 1999. By Allyn and Bacon.